Ciri-Ciri HP Sudah Di-Root dan Cara Mengeceknya
Di era digital saat ini, ponsel pintar (smartphone) menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pengguna Android memilih untuk melakukan root pada perangkat mereka agar dapat mengakses fitur tambahan yang tidak tersedia secara default. Namun, meskipun root memiliki manfaat tertentu, seperti kemampuan untuk menghapus aplikasi bawaan atau menggunakan aplikasi khusus, hal ini juga memiliki konsekuensi, salah satunya adalah hilangnya garansi dari produsen.
Jika Anda baru saja membeli smartphone Android bekas, sangat penting untuk memeriksa apakah perangkat tersebut sudah di-root atau belum. Hal ini bisa membantu Anda memahami kondisi perangkat dan mencegah risiko kerusakan yang tidak terduga. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang ciri-ciri HP Android yang sudah di-root, serta cara mengeceknya dengan mudah dan akurat.
Penggunaan root pada Android memberikan akses penuh ke sistem operasi, sehingga pengguna dapat melakukan modifikasi yang tidak mungkin dilakukan di mode biasa. Meski demikian, banyak orang masih meragukan apakah perangkat mereka benar-benar sudah di-root. Tidak semua pengguna tahu bahwa ada beberapa tanda jelas yang menunjukkan bahwa suatu perangkat telah di-root. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, Anda bisa lebih waspada dan memastikan bahwa perangkat yang Anda gunakan aman dan sesuai dengan harapan.
Selain itu, mengecek apakah HP Anda sudah di-root bisa dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penggunaan aplikasi khusus hingga pengecekan manual. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara mengecek status root pada Android, termasuk langkah-langkah praktis yang bisa Anda lakukan sendiri. Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Ciri-Ciri HP Sudah Di-Root
Ada beberapa indikasi umum yang bisa membantu Anda mengetahui apakah HP Android Anda sudah di-root. Jika salah satu dari ciri-ciri berikut ditemukan, kemungkinan besar perangkat Anda telah di-root. Berikut beberapa tanda-tandanya:
-
Munculnya Aplikasi SuperSU atau SuperUser
Salah satu ciri paling jelas dari HP yang sudah di-root adalah adanya aplikasi SuperSU atau SuperUser. Aplikasi ini berfungsi sebagai pengelola akses root dan biasanya muncul otomatis setelah proses root selesai. Aplikasi ini tidak bisa dihapus sepenuhnya karena merupakan komponen inti dari sistem root. -
Aplikasi Khusus Bisa Berjalan
Beberapa aplikasi hanya bisa berjalan jika perangkat sudah di-root. Contohnya, aplikasi seperti “Mobile Uncle Tools” atau “Root Checker” membutuhkan akses root untuk menjalankan fungsinya. Jika Anda menemukan aplikasi semacam ini berjalan di perangkat Anda, ini bisa menjadi tanda bahwa HP Anda sudah di-root. -
Bisa Mengakses Folder Aplikasi dengan File Explorer Root
Setelah root, pengguna bisa mengakses folder sistem dan file aplikasi yang biasanya terlindungi. Dengan menggunakan aplikasi seperti “Root Browser” atau “ES File Explorer”, Anda bisa melihat dan mengedit file yang sebelumnya tidak bisa diakses. Ini merupakan indikasi kuat bahwa perangkat Anda sudah di-root. -
Aplikasi Bawaan Bisa Dihapus
Di mode normal, pengguna tidak bisa menghapus aplikasi bawaan yang disertakan oleh produsen. Namun, setelah root, Anda bisa menghapus aplikasi yang tidak digunakan menggunakan aplikasi SuperSU atau SuperUser. Jika Anda berhasil menghapus aplikasi bawaan, maka ini bisa menjadi bukti bahwa HP Anda sudah di-root. -
Tampilan Pengaturan Sistem Berbeda
Beberapa perangkat yang sudah di-root memiliki tampilan pengaturan sistem yang sedikit berbeda dibandingkan mode normal. Misalnya, munculnya opsi tambahan seperti “Advanced Settings” atau “Root Access” bisa menjadi indikasi bahwa perangkat Anda telah di-root. -
Notifikasi atau Pesan Kesalahan Terkait Root
Beberapa aplikasi atau layanan resmi Android mungkin menampilkan pesan kesalahan jika perangkat Anda sudah di-root. Misalnya, aplikasi Google Play Services atau layanan keamanan lainnya bisa memberi peringatan bahwa akses sistem terbatas. -
Perubahan pada Proses Boot
Pada beberapa kasus, proses boot HP yang sudah di-root bisa terlihat berbeda. Misalnya, munculnya layar khusus atau pesan tertentu selama proses startup bisa menjadi indikasi bahwa perangkat Anda telah di-root.
Dengan mengetahui ciri-ciri di atas, Anda bisa lebih mudah memverifikasi apakah HP Anda sudah di-root atau belum. Namun, untuk hasil yang lebih akurat, disarankan untuk melakukan pengecekan menggunakan aplikasi khusus seperti Root Checker.
Cara Mengecek Apakah HP Sudah Di-Root
Untuk memastikan apakah HP Android Anda sudah di-root, Anda bisa menggunakan beberapa metode, baik secara manual maupun dengan bantuan aplikasi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba:
1. Menggunakan Aplikasi Root Checker
Aplikasi Root Checker adalah salah satu alat paling populer untuk mengecek status root pada perangkat Android. Berikut langkah-langkahnya:
- Unduh dan instal aplikasi Root Checker dari Google Play Store.
- Buka aplikasi dan klik tombol Verify Root.
- Tunggu beberapa detik hingga proses selesai.
- Jika perangkat Anda belum di-root, aplikasi akan menampilkan pesan seperti “Sorry! Root access is not properly installed on this device.”
- Jika perangkat Anda sudah di-root, aplikasi akan menampilkan pesan bahwa akses root sudah terinstal.
Aplikasi ini sangat efektif dan mudah digunakan, terutama bagi pengguna pemula.
2. Menggunakan Aplikasi Terminal Emulator
Jika Anda lebih nyaman dengan perintah terminal, Anda bisa menggunakan aplikasi seperti “Termux” atau “Terminal Emulator for Android”. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Unduh dan instal aplikasi Terminal Emulator.
- Buka aplikasi dan ketik perintah
su(tanpa tanda kutip). - Jika perangkat Anda sudah di-root, Anda akan melihat tanda
$berubah menjadi#, yang menunjukkan bahwa Anda memiliki akses root. - Jika tidak, Anda akan mendapatkan pesan error seperti “Permission denied” atau “Command not found.”
3. Mengecek Melalui Pengaturan Sistem
Beberapa perangkat yang sudah di-root menampilkan informasi tambahan di pengaturan sistem. Untuk mengeceknya:
- Buka Pengaturan > Tentang Perangkat.
- Lihat apakah ada opsi seperti “Build Number” atau “Root Status”.
- Jika ada, periksa apakah menunjukkan bahwa perangkat sudah di-root.
Namun, metode ini tidak selalu akurat karena tidak semua perangkat menampilkan informasi ini.
4. Menggunakan Aplikasi Root Detection
Selain Root Checker, ada beberapa aplikasi lain yang bisa digunakan untuk mengecek status root, seperti “Root Checker Pro” atau “Root Detection Tool”. Aplikasi ini biasanya menawarkan fitur tambahan seperti analisis keamanan atau pengujian aplikasi khusus.
Dampak dan Risiko dari Root
Meskipun root menawarkan fleksibilitas tinggi, pengguna harus memahami bahwa proses ini juga memiliki risiko. Berikut beberapa dampak negatif yang bisa terjadi:
-
Kehilangan Garansi
Sebagian besar produsen ponsel menyatakan bahwa jika perangkat sudah di-root, garansi resmi akan menjadi tidak berlaku. Ini berarti Anda tidak bisa memperbaiki atau mengganti perangkat jika terjadi masalah teknis. -
Potensi Kerusakan Sistem
Jika proses root dilakukan dengan cara yang tidak tepat, bisa berdampak pada stabilitas sistem. Misalnya, perangkat bisa mengalami bootloop atau bahkan tidak bisa dihidupkan lagi. -
Keamanan Berkurang
Akses penuh ke sistem membuat perangkat lebih rentan terhadap malware atau serangan jahat. Jika tidak hati-hati, data pribadi bisa terancam. -
Masalah Kompatibilitas
Beberapa aplikasi dan layanan resmi Android mungkin tidak bekerja dengan baik di perangkat yang sudah di-root. Contohnya, layanan keamanan seperti Google Play Protect bisa gagal berfungsi.
Tips untuk Pengguna yang Ingin Root
Jika Anda ingin mencoba root pada perangkat Android, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
-
Pastikan Perangkat Kompatibel
Tidak semua perangkat Android bisa di-root. Pastikan perangkat Anda cocok dengan metode root yang akan Anda gunakan. -
Back Up Data
Sebelum melakukan root, pastikan Anda melakukan backup data penting. Jika terjadi kesalahan, Anda bisa memulihkan data dari cadangan. -
Ikuti Panduan yang Terpercaya
Gunakan sumber yang tepercaya untuk menemukan tutorial root yang sesuai dengan model perangkat Anda. Hindari situs atau forum yang tidak jelas sumbernya. -
Gunakan Aplikasi yang Aman
Jika Anda ingin mengakses fitur tambahan, gunakan aplikasi yang sudah teruji keamanannya. Jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak diketahui. -
Pahami Risiko
Sebelum memutuskan untuk root, pahami betul apa saja risiko yang mungkin terjadi. Jika tidak yakin, pertimbangkan untuk tidak melakukan root.
Kesimpulan
Mengetahui ciri-ciri HP yang sudah di-root sangat penting, terutama jika Anda baru saja membeli perangkat bekas. Dengan mengecek status root, Anda bisa memastikan bahwa perangkat dalam kondisi yang aman dan sesuai dengan harapan. Selain itu, pengecekan bisa dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari aplikasi khusus hingga penggunaan terminal.
Namun, meskipun root menawarkan kelebihan, Anda juga perlu memahami risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan root, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik dan memahami konsekuensinya.
Dengan informasi yang telah diberikan, Anda kini lebih siap untuk memeriksa dan memahami status root pada perangkat Android Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat.


