Menulis diary bukan hanya sekadar kebiasaan, tapi juga cara untuk mengenali diri sendiri. Di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, diary menjadi sarana untuk meluangkan waktu guna merenung, mengekspresikan perasaan, dan mencatat perjalanan hidup. Ini adalah cerita diary tentang diri sendiri yang penuh makna dan keunikan.
Mengapa Menulis Diary?
Diary seperti cermin yang mencerminkan jiwa dan pikiran kita. Setiap kali kita menulis, kita sedang mengungkapkan apa yang terjadi di dalam diri kita. Bisa jadi rasa bahagia, kecemasan, atau bahkan ketidakpuasan. Dengan menulis, kita bisa memproses emosi dan memahami diri lebih dalam.
Menulis diary juga membantu kita mengingat hal-hal penting dalam hidup. Dalam sebuah buku diary, kita bisa menemukan kisah-kisah masa lalu yang mungkin sudah terlupakan. Melalui tulisan-tulisan ini, kita bisa melihat bagaimana perubahan yang terjadi dalam diri kita seiring berjalannya waktu.
Pengalaman Pribadi dengan Diary
Saya mulai menulis diary sejak kelas 1 SMP. Awalnya, saya hanya menulis masalah remeh temeh seputar kehidupan sekolah, cewek yang ditaksir, hingga masalah guru yang tidak disukai. Namun, seiring berjalannya waktu, diary menjadi lebih dari sekadar catatan harian. Ia menjadi teman yang bisa menampung segala keluh kesah tanpa pernah marah atau menggurui.
Saya pernah mencoba mengganti kebiasaan menulis diary secara manual (di buku) dengan menulis diary di komputer. Sempat beberapa bulan kebiasaan tersebut berlangsung. Tapi saya tak menemukan jiwanya. Rasanya, menulis dengan pulpen itu lebih mengalirkan emosi ke tulisan yang kita bubuhkan di diary. Setelah saya baca ulang, kesannya memang berbeda antara tulisan di buku dengan tulisan yang dibuat di komputer.
Manfaat Menulis Diary
Menulis diary memiliki banyak manfaat. Pertama, ia bisa menjadi terapi untuk mengatasi kecemasan. Dengan menulis, kita bisa melepaskan emosi yang terpendam. Misalkan Anda sedang memikirkan kenapa tadi Anda tidak bisa menghasilkan ide cemerlang ketika rapat di kantor. Padahal Anda yakin kalau Anda mampu melakukan itu. Cobalah ambil pulpen, kemudian tuliskan apa yang Anda alami dan rasakan selama rapat tadi. Cobalah menulis secara kronologis. Tapi tak usah terlalu banyak memilih kata-kata, cukup tuliskan saja. Kalau sudah selesai, letakkan sejenak tulisan Anda. Kemudian silakan baca lagi. Saya tidak menjamin, tapi kemungkinan besar Anda akan dapat menemukan alasan kenapa tadi Anda bisa buntu ide.
Selain itu, menulis diary juga bisa menjadi latihan untuk mengasah kemampuan menulis. Proses menulis diary cenderung terbebas dari faktor ingin dikenal dan dipuji orang lain. Dengan menulis diary, kita belajar untuk menyampaikan apa yang kita lihat, dengar, alami, serta rasakan ke dalam bentuk tulisan.
Menulis Diary sebagai Refleksi Diri
Diary itu seperti cermin bagi diri kita. Logikanya, dengan menulis, kita berarti mencoba melepaskan apa yang kita alami ke dalam sebuah tulisan. Peristiwa yang hanya kita kenang dalam pikiran, cenderung akan menjadi bias dan penuh penilaian yang subjektif. Dengan menulis diary, kita bisa melihat peristiwa itu secara objektif, tidak lagi dari sisi ‘aku’.
Melalui diary, kita bisa merefleksikan diri sendiri. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui diri sendiri, kita bisa memahami kelemahan dan kekuatan kita. Dengan demikian, kita bisa berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Menulis Diary dan Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, diary menjadi tempat untuk menulis pengalaman dan perasaan. Ini bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. Dengan menulis, kita bisa mengatur emosi dan memahami diri lebih dalam.
Menulis diary juga bisa menjadi cara untuk belajar mengenali diri. Dengan membaca kembali tulisan-tulisan yang pernah kita buat, kita bisa melihat bagaimana perubahan yang terjadi dalam diri kita seiring berjalannya waktu. Ini adalah proses belajar yang sangat berharga.
Kesimpulan
Menulis diary adalah kebiasaan yang sangat bermanfaat. Ia tidak hanya membantu kita mengungkapkan perasaan dan pengalaman, tetapi juga menjadi cara untuk mengenali diri sendiri. Dengan menulis diary, kita bisa belajar mengelola emosi, memahami diri lebih dalam, dan berkembang sebagai individu.
Jadi, jika Anda belum pernah menulis diary, cobalah mulai hari ini. Siapa tahu, diary bisa menjadi teman setia yang membantu Anda menjelajahi kehidupan dan perasaan secara personal.


