Apa Itu Arti Kata ‘Manchild’ dalam Bahasa Indonesia?
Kata “manchild” saat ini sedang menjadi topik hangat di kalangan masyarakat, terutama di media sosial dan lingkungan pertemanan. Meskipun awalnya berasal dari bahasa Inggris, istilah ini kini semakin populer dalam bahasa Indonesia. Banyak orang mulai mengenal makna kata “manchild” melalui lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi ternama, Sabrina Carpenter. Lagu berjudul “Manchild” ini tidak hanya menarik perhatian karena iramanya yang catchy, tetapi juga karena pesannya yang mendalam tentang perilaku seorang pria dewasa yang masih bertingkah seperti anak kecil.
Arti kata “manchild” sendiri merujuk pada seseorang yang secara emosional belum matang meskipun sudah dewasa secara usia. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan laki-laki yang suka menghindari tanggung jawab, egois, dan selalu bergantung pada orang lain. Dalam konteks hubungan percintaan, “manchild” bisa menjadi sindiran terhadap pasangan yang tidak siap tumbuh dewasa dan selalu memperlakukan pasangan sebagai “ibu” atau pengurus segala hal.
Banyak orang yang tertarik dengan makna kata “manchild” karena ingin memahami lebih dalam tentang perilaku yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, istilah ini sering muncul dalam diskusi tentang hubungan, kepribadian, dan pola pikir seseorang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap arti kata “manchild”, contoh perilaku yang termasuk dalam kategori ini, serta bagaimana istilah ini digunakan dalam kehidupan nyata.
Apa Itu Arti Kata “Manchild”?
Secara harfiah, kata “manchild” terdiri dari dua kata, yaitu “man” yang berarti pria dan “child” yang berarti anak. Jadi, secara sederhana, “manchild” merujuk pada seorang pria yang bertingkah seperti anak kecil. Namun, maknanya tidak sekadar tentang usia, melainkan tentang tingkat kedewasaan seseorang secara emosional dan psikologis.
Dalam konteks modern, “manchild” sering digunakan untuk menggambarkan laki-laki yang belum siap mengambil tanggung jawab, cenderung egois, dan sering kali tidak bisa mandiri. Mereka seringkali mengharapkan perlakuan yang mirip dengan anak kecil, seperti dimanja, didampingi, atau diatur oleh orang lain. Hal ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan asmara, pertemanan, maupun dalam lingkungan kerja.
Istilah ini tidak selalu bersifat negatif, tetapi sering kali digunakan sebagai sindiran terhadap sikap yang tidak dewasa. Misalnya, dalam sebuah hubungan, jika seorang pria terus-menerus menghindari masalah, tidak mau bertanggung jawab, dan selalu menuntut perhatian dari pasangannya, maka dia bisa disebut sebagai “manchild”.
Makna Lagu “Manchild” oleh Sabrina Carpenter
Lagu “Manchild” yang dinyanyikan oleh Sabrina Carpenter adalah salah satu faktor utama yang membuat istilah ini semakin populer. Lagu ini dirilis sebagai single utama dari album ketujuhnya, Man’s Best Friend, dan langsung menjadi viral setelah dirilis. Lagu ini tidak hanya menarik perhatian karena alurnya yang catchy, tetapi juga karena liriknya yang menyentuh dan penuh makna.
Dalam liriknya, Sabrina Carpenter menyampaikan kritik terhadap pria-pria yang tidak dewasa dan terlalu mengandalkan orang lain. Ia menyoroti bagaimana banyak pria yang tidak siap menghadapi tanggung jawab dan selalu mencari perlindungan dari pasangan mereka. Dengan nada yang tajam dan penuh emosi, ia menggambarkan bagaimana pria-pria seperti ini sering kali tidak sadar bahwa mereka sedang membebani orang lain.
Lirik seperti “Why you always come a-running to me?” dan “Never heard of self-care” menggambarkan bagaimana seorang “manchild” sering kali tidak memiliki kesadaran akan pentingnya perawatan diri dan tanggung jawab pribadi. Ia selalu mengharapkan bantuan dari orang lain, tanpa pernah berusaha untuk mandiri.
Contoh Perilaku “Manchild” dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memahami lebih jauh tentang arti kata “manchild”, mari kita lihat beberapa contoh perilaku yang sering dikaitkan dengan istilah ini:
-
Menghindari Tanggung Jawab
Pria dengan sifat “manchild” sering kali tidak mau mengambil tanggung jawab atas tindakan atau keputusan mereka. Mereka cenderung menyerahkan semua urusan kepada orang lain, baik dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaan, maupun keuangan. -
Bergantung pada Orang Lain
Banyak “manchild” masih bergantung pada orang tua atau pasangan mereka untuk kebutuhan dasar, seperti uang, makanan, atau bantuan dalam menghadapi masalah. Mereka tidak bisa mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari orang lain. -
Sering Mengambek
Ketika permintaan mereka tidak dituruti, pria dengan sifat “manchild” mudah marah dan mengambek seperti anak kecil. Mereka tidak bisa menerima penolakan dan sering kali menunjukkan emosi yang tidak proporsional. -
Egois dan Tidak Ingin Mendengar Pendapat Orang Lain
“Manchild” sering kali tidak bisa menerima kritik atau saran dari orang lain. Mereka merasa benar dan tidak ingin mendengar pendapat orang lain, bahkan jika itu bisa membantu mereka berkembang. -
Menghindar dari Masalah
Sifat “manchild” juga terlihat dari cara mereka menghadapi masalah. Mereka lebih memilih menghindar daripada menghadapi dan menyelesaikan masalah, karena hal itu membutuhkan kedewasaan dan tanggung jawab. -
Masih Suka Main-main
Banyak “manchild” masih suka melakukan aktivitas kekanak-kanakan, seperti bermain game, menonton film, atau menghabiskan waktu dengan cara yang tidak produktif. Mereka tidak pernah berpikir tentang masa depan atau tanggung jawab yang harus mereka ambil.
Contoh Dialog tentang Perilaku “Manchild”
Berikut ini adalah contoh dialog yang menggambarkan perilaku “manchild” dalam kehidupan nyata:
Dian: Kamu telat bayar sewa apartemen lagi hari ini, Bill.
Bill: Oh God, aku lupa. Bisakah kamu saja dulu yang bayar?
Dian: Bill, kamu sudah kerja sekarang. Kamu seharusnya bertanggung jawab.
Bill: Tapi, kamu lebih baik dalam mengurus persoalan ini. Aku nggak suka mikirin hal serius.
Dalam dialog ini, Bill menunjukkan sifat “manchild” dengan tidak mau bertanggung jawab atas kebutuhan finansialnya sendiri. Ia mengharapkan bantuan dari Dian, meskipun ia sudah memiliki pekerjaan.
Contoh lain:
Anna: Kenapa kamu belum mulai cari kerja lagi?
Bob: Habis, Mama bilang nanti saja, toh bulan ini aku masih dapat uang jajan.
Anna: Bob, kamu sudah dewasa. Gimana bisa kamu masih terus minta uang sama orang tuamu?
Bob: Cerewet banget, sih.. Yuk main game aja, urusan kerjaan buat aku stres.
Dalam dialog ini, Bob menunjukkan bahwa ia masih bergantung pada orang tua dan tidak siap untuk mandiri. Ia tidak menganggap bahwa dirinya sudah dewasa dan harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
Bagaimana Mengatasi Perilaku “Manchild”?
Jika Anda menghadapi seseorang yang memiliki sifat “manchild”, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantunya berkembang menjadi lebih dewasa:
-
Tegaskan Batasan
Jelaskan bahwa Anda tidak akan terus-menerus membiarkan mereka mengambil keuntungan dari Anda. Beri tahu bahwa Anda memiliki batasan dan tidak akan terus-menerus mengambil alih tanggung jawab mereka. -
Ajak Diskusi Terbuka
Coba bicarakan dengan mereka secara terbuka tentang apa yang Anda harapkan dari mereka. Beri tahu bahwa Anda ingin mereka tumbuh dewasa dan mengambil tanggung jawab atas hidup mereka sendiri. -
Berikan Kesempatan untuk Belajar
Jangan terlalu keras, tetapi berikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dari kesalahan mereka. Bantu mereka memahami bahwa tanggung jawab adalah bagian dari hidup. -
Hargai Perubahan Mereka
Jika mereka mulai menunjukkan perubahan positif, beri apresiasi. Ini akan memberi motivasi bagi mereka untuk terus berkembang. -
Pertimbangkan Hubungan yang Seimbang
Jika sifat “manchild” mereka terus-menerus mengganggu, pertimbangkan apakah hubungan tersebut seimbang dan sehat. Jangan biarkan diri Anda terus-menerus menjadi “penyelamat” mereka.
Penutup
Arti kata “manchild” dalam bahasa Indonesia merujuk pada seorang pria dewasa yang masih bertingkah seperti anak kecil. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat seperti egois, tidak bertanggung jawab, dan selalu mengandalkan orang lain. Lagu “Manchild” oleh Sabrina Carpenter telah membantu memperkenalkan istilah ini kepada banyak orang, terutama di kalangan muda.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat contoh perilaku “manchild” dalam berbagai situasi. Untuk menghadapinya, penting untuk menjaga batasan, memberi dukungan, dan memberi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang. Dengan demikian, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu orang lain untuk menjadi lebih dewasa dan mandiri.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang arti kata “manchild” dan bagaimana menghadapinya, jangan ragu untuk mencari informasi tambahan atau berkonsultasi dengan ahli psikologi. Semakin kita memahami istilah ini, semakin kita bisa menghadapi situasi yang melibatkan “manchild” dengan bijak dan sehat.


