Kabarregional, Jember, 27 Mei 2025 — Peluncuran resmi teknologi FOFA (Floating Octopus as a Feeder Automation) di Lokasi tambak Puger Jember, yang dikembangkan oleh tim riset multidisiplin dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) bersama mitra industri, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Jember dan komunitas petambak, mendapat respon positif dari Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, S.T., M.T., PH.D. Dimana FOFA merupakan inovasi teknologi pakan otomatis terapung berbasis modular yang ditujukan untuk mendukung efisiensi budidaya udang modern di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Menteri Ketenagakerjaan RI menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tim pengembang FOFA dan mitra kolaborasi. Beliau menilai bahwa kehadiran teknologi yang mencerminkan semangat kemandirian anak bangsa, semoga selalu mendapatkan keberkahan dalam menjawab tantangan di sektor kelautan dan perikanan, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi dalam negeri mampu menghasilkan solusi konkret yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
“Teknologi FOFA merupakan contoh nyata bahwa anak-anak muda Indonesia mampu melahirkan inovasi strategis dan semoga selalu mendapatkan keberkahan. Bahkan Jika berhasil dikembangkan menjadi produk massal, FOFA bukan hanya akan meningkatkan produktivitas sektor perikanan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di berbagai lini, mulai dari manufaktur, distribusi, hingga layanan purna jual,” ujar Menteri Ketenagakerjaan.
Peluncuran ini disambut antusias oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas petambak udang di Jember dan Banyuwangi, serta mitra industri seperti PT Istana Cipta Sembada, PT. BBS, Intansi terkait lainnya, dsb. Proyek ini juga melibatkan siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger sebagai bagian dari pemberdayaan vokasi dan transfer teknologi ke daerah.
Budianto selaku ketua tim menyatakan bahwa FOFA merupakan hasil kolaborasi lintas disiplin dan telah melalui proses uji coba di lapangan dengan hasil yang menjanjikan. Ke depannya, FOFA ditargetkan tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memiliki potensi ekspor ke negara-negara dengan industri akuakultur yang berkembang.
“Kami melihat FOFA bukan hanya sebagai produk teknologi, tetapi juga sebagai alat pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan pendekatan modular, FOFA mudah diproduksi massal, disesuaikan dengan kebutuhan petambak, dan dapat menjadi sumber mata pencaharian baru bagi ribuan tenaga kerja di sektor maritim dan agrikultur,” ungkap Sumardiono salah satu anggota tim pengembang FOFA.
Peluncuran ini diharapkan menjadi awal dari transformasi sistem pemberian pakan di tambak udang di Indonesia, sekaligus membuka peluang besar dalam pengembangan industri berbasis inovasi karya anak bangsa yang berdampak nyata bagi ketahanan ekonomi nasional.
